Batik jogja- jogja atau
yogyakarta merupakan kota yang terkenal akan seni dan budayanya dan dimana
keberadaanya masih tetap dijaga sampai sekarang, batik merupakan salah satu
kekayaan budayanya dan tradisinya. Berdasarkan sejarahnya keberadaan batik di jogja
telah ada sejak masa kerajaan mataram
yaitu abad ke -18 dimana motif dasarnya
berasal dari kraton ngayogyakarta hadiningrat
seiring perkembangan zaman hingga tradisi batik keluar dari lingkungan
kraton dan menjadi tradisi masyarakat luar.
Dari segi warna pada
motif batik di jogja kebanyakan
menggunakan warna yang gelap dengan latar kain hitam dan putih dengan
pinggirannya dari warna dasar kain.
Ada banyak motif yang
ada di jogja jika dihitung dari
perjalanan sejarah perkembangan batik di yogyakarta ada beberapa motif klasik yang menjadi ciri
khas batik jogja diantaranya adalah motif parang, motif banji, motif tumbuhan air, motif satwa,
motif bunga, motif geometri. Selain motifnya yang beraneka didalam motif
tersebut juga mengandung unsur filosofi
kehidupan yang kaya akan makna.
Ada Beberapa sentra
batik di jogja yang menjadi pusat
penghasil batik yaitu : giriloyo, pucung, singosaren juga kedugbuwen. Masyarakat
inilah yang mempunyai kemahiran dalam membatik yang diwariskan secara turun
temurun dan telah menjadi tradisi.
Daftar
Nama Motif Batik Jogja
Ambarsari
Ambarsekar
babon
angrem
bolem
mangkoro
cakar
kentang
ceplok
truntum cantel
Ceplok
Mendut
ceplok
nitik
Ciptonong
Cuwiri
gabah
sinabur
Gapit
parang
Gigot
Godek
Jlamprang
Kawung
Kawungkusumo
Keong
mas
Keong
rentang
Kerton
purbonegoro
Putri
Putri
solo
rara
mendut
Semar
mesem
semen
rama
Semen
romo
Sido
Asih Ukel
Sidoasih
Sidomukti
Sidomulyo
|
Kiro
Tawu
Kunirpito
Mendut
Nurul
parang
baris
parang
barung
parang
centhung
parang
gendreg
parang
gendreh
Kladuk
manis
parang
gondosuli
Parang
hoek
parang
kesit
parang
klithik
parang
tuding
parangkusumo
parangsari
parangukel
Picis
mangkoro
poleng
mangkoro
purbobuwono
parang
rusak
parang
pamor
Sinomgurdo
truntum
gurdo
Ukel
ceplok bintang
Ukel
ceplok nitik
Wahyu
Tumurun
Winarwan
Wirasat
|
No comments:
Post a Comment